Paradigma baru Sistem Penilaian
Instrumen penilaian merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran. Merancang intrumen biasanya disusun prangkat soal dengan kisi-kisinya. Soal pilihan ganda sering dipilih dan digunakan untuk sesbuah perangkat penilaian berupa perangkat soal harian, tengah semester maupun akhir semester, jika memgunakan sistem penilaian halft semester.
Seberapa berhasil proses pembelajaran dengan hasil tes masih bersifat semu. Pilihan ganda sering dipakai tebak-tebakan oleh peserta belajar (pebelajar). Hasilnya belum bisa dipakai untuk memastikan konstruksi belajar bermakna menurut Marzano. Konstruktivesme dengan belajar bermakna, meletakan pengetahuan mencapai pengalaman belajar long term memory.
Kasus analisis sebuah soal sebagai berikut:
Lihat Hasil
Kunci jawaban ditetapkan d. Tanah
Selain yang menjawab d. mendapat nilai 0. Ada beberapa peserta tes memilih a. b. dan c.
Peserta tes ada memilih a. Gunung dan c. Tumbuhan, kita tidak tau akan alur pikiran pebelajar, dalam proses pembelajaran dijelaskan dengan gambar jika terjadi pembabatan hutan (tumbuhan) di daerah hulu atau gunung akan menyebabkan erosi, tanah akan terkikis saat musim hujan sampai terbawa ke laut, yang menyebabkan keruhnya air laut.
Peserta tes ada yang memilih b. Hewan, apakah peserta tes berspikulasi atau tebak-tebakan saja, belum bisa ditentukan alur pikirannya sesuai pengalaman belajar sebelumnya. Apakah dia pernah melihat hewan yang mengaduk perairan sehingga menjadi keruh, baik pengalaman langsung atau nonton video serta media lainya.
Penilaian paradigma baru, pilihan ganda atau mutiple choice sudah bergeser sebagai pelengkap dalam sistem penilaian. Ujian Nasional yang berbasis multiple Choice sudah digantikan dengan sistem penilaian yang baru. Penilaian berbasis Kompetensi Minimal yang disebut AKM Asessmen Kompetensi Minimal.
Komentar
Posting Komentar