Piramida THK Terbaru

created by md budiyasa G&K 2017


Hidup adalah mencari titik keseimbangan. Karena kebahagiaan sejati ada pada titik keseimbangan hubungan antara manusia dg Sang Maha Pengasih, dengan sesama manusia dan lingkungan. Dan inilah kemenangan Dharma atas adharma
"Rahajeng Rahina  Galungan lan Kuningan" Dumugi ngemolihang kerahajengan sareng sami. 🙏
Buk seniasih

Maksudnya mungkin Ida SWW berada paling tingggi sbg koordinator thd manusia dan lingkungan..atau manusia sellu bergantung paga IDE SWW dan Lingkungan..jika kurang pas anggap urain niki ten wenten nggih ?....
Gede Sucita

Ruang tdk bisa diatur,tetapi bisa dibagi menjadi tiga,bagian hulu tmpat beraktifitas yg berhubungan TUHAN,bagian tengah tempat beraktivitas sesama manusia,bagian hilir     tempatnya manusia berhubungan dgn alam,maka seyogyanya ruang bagian hilir perlu ada ruang hijau,diperkarakan rumah,haha menurutku begitu.mungkin kurang tepat.
Ketut Mangku

Parahyangan =hubungan manusia dg Tuhan,pawongan=hubungan manusia dengan manusia'palemahan= hubungan manusia dengan lingkungannya diimbangi dengan pola pikir yg jenius.yen menurut ty kenten kalau keliru mohon diluruskan
Gusti Putu Tirta

[31/10 19:55] Made Budiyasa: 👍👍jika membangun puncak piramid hendaklah membangun dasarnya yg kokoh, jika dasarnya rapuh puncaknya tak tercapai.
Jika sampai di puncak harus kembali kedasar laksana penjor puncaknya melengkung turun. Jangan terjebak atas tengah dan bawah smua sakral, bukan hanya di pura yg sakral, tiap jengkal ruang ini sakral, kurang lebih ampure ty nasikin segare.
[31/10 21:56] Made Budiyasa: Bangunan piramid ini smoga terbentuk pada anak didik kita
Jika siswa dpt nilai Agama 10 tapi membuang sampah sembarangan apalagi ada guru lewat, 2 dasar piramida sdh rapuh, jika guru marah/membentak itu untuk membentuk bangunan pitamid itu kokoh. Jangan sekali merapuhkan bangunan piramin ini pada anak didik kita. Mari bersama membentuk katakter ini jika tdk hancurlah dan sia2 proses pendidikan kita.

Rahajeng dan Rahayu
HR Galungan 1112017

Made Budiyasa

Komentar

About us